top of page
  • Writer's picturedella Soelistyawati

a Week of Paulus Mintarga - KAD Bicara Rumah Rempah Karya

Updated: Sep 3, 2019


Berada jauh dari keramaian pusat kota, Rumah Rempah Karya berdiri ditengah komplek persawahan di Colomadu, Solo. Bangunan ini merupakan karya lainnya dari Paulus Mintarga sekaligus menjadi workshop bagi arsitek ini dalam mengolah berbagai material bekas juga sebagai tempat komunitas seni dan budaya kota Solo.

Rumah Rempah Karya (Image : K+AD Firma Arsitektur)

Sesuai dengan namanya, rumah ini merupakan karya arsitektur yang menarik dari segi konsep, bentuk gubahan dan material yang digunakannya. Berkonsep pada sustainable architecture, bangunan ini terbuat dari struktur baja CNP dengan finishing material bekas seperti kayu, kawat, bata, keramik terakota, kaca, besi, bambu, glassblock dll.

Tumpukan material bekas yang akan diolah. (Image : K+AD Firma Arsitektur)

Pada atap bangunan, rangkaian baja yang membentuk lengkungan sebagai struktur utama di-cover dengan besi wiremesh lalu diberi krepyak bambu (bambu yang dipecah) lalu ditutup dengan aspal paper (yang dibuat sendiri dari bekas kantong sak semen yang dilapis aspal), dan terakhir ditutup ijuk. Untuk membantu membuat dingin ruang di bawahnya, bagian atas atap ini dirambati tanaman.

Interior Rumah Rempah Karya (Image: K+AD Firma Arsitektur)

Sedangkan pada bagian fasad digunakan potongan kayu sisa mebel yang dianyam. Pekerja atau tukang diberi kesempatan untuk memasangnya sesuai naluri dengan diarahkan agar membuatnya tidak terlalu rapat yang memberi keuntungan agar sirkulasi udara tetap lancar. Selain itu, potongan kaca sisa dibingkai dengan besi siku bekas lalu ditempel menjadi elemen fasad. Komposisi fasad ini membuat bangunan mempunyai berpori yang memungkinkan terjadinya sirkulasi udara dan pencahayaan optimal.

Fasad Rumah Rempah Karya (Image: K+AD Firma Arsitektur)

Saluran irigasi yang melintas dalam site yang mengenai bangunan dibiarkan mengalir begitu saja tanpa ditutup solid atau dibelokkan. Tujuannya agar tidak mengganggu ekosistem sawah dan pengairan di sekitar site. Sebagai langkah menghemat energi, bangunan ini menggunakan lampu LED untuk penerangan di malam hari.

Pemandangan dari Rumah Rempah Karya. (Image : K+AD Firma Arsitektur)

WHAT DO WE THINK

Bertemu langsung dengan Sang arsitek walaupun tidak lama membuat kami kagum dan percaya bahwa apabila ada kemauan pasti ada jalan. Paulus Mintarga membuktikan bahwa bangunan dengan kombinasi material ini menjadi sebuah kesatuan yang tidak saling berteriak antara materialnya , tidak saling egois antara yang baru dan lama, melainkan saling mengisi dan menyatu dalam alam sebagai wujud arsitektur berkelanjutan.

Meet The Architect. (Image : K+AD Firma Arsitektur)

1,012 views0 comments

Recent Posts

See All

K+AD
F I R M A  A R S I T E K T U R

bottom of page