della Soelistyawati
a Week of Paulus Mintarga - KAD Bicara Greenhost Boutique Hotel
Updated: Sep 3, 2019
Yogyakarta selalu terkenal dengan kekayaan alam, seni dan budayanya. Keraton Yogyakarta, Mesjid, Alun-Alun, dan berbagai bangunan peninggalan zaman Belanda dengan arsitekturnya yang khas menghiasi kota ini yang menjadikannya daya tarik baik turis domestik maupun mancanegara untuk berlibur. Hal inilah yang menyebabkan lahirnya hotel-hotel di jantung kota Yogyakarta dari yang berbintang 1 sampai 5.
Di tengah maraknya bisnis perhotelan di Yogyakarta, Greenhost Boutique Hotel berdiri di jalan Prawirotaman dengan keunikan konsep arsitekturnya. Karya arsitek Paulus Mintarga yang satu ini masih tetap konsisten dengan konsep sustainable design, seperti karya-karya sebelumnya.

Dimulai dari fasad hotel berupa barisan balkon kamar yang penuh dengan tanaman lee kwan yew yang menurut teori iklim makro dan mikro akan memberi pengaruh terhadap suhu ruangan didalamnya, lalu lobby hotel yang didesain semi outdoor dengan tidak menggunakan penghawaan buatan dan hanya menggunakan sedikit pencahayaan buatan di malam hari.

Untuk dinding lobby ini sendiri digunakan tumpukan kayu potong sisa industri yang dikombinasikan dengan lantai papan kayu. Keunikan arsitektur ini terus berlanjut ke lantai-lantai atasnya seperti Lift yang didesain dengan finishing kayu pada dinding dan lantainya kemudian tangga dengan lantai floor hardener yang di finish halus dan besi sebagai railingnya.

Pada area koridor kamar, terdapat susunan pipa paralon yang dilubangi untuk tanaman hidroponik yang berkonsep agricafture yaitu kombinasi antara agrikultur dan craftman (seniman pipa ini sendiri). Pipa ini selain menjadi tempat tanaman juga berfungsi sebagai railing antara koridor dengan void.

Hotel ini memiliki 96 kamar dengan 7 desain kamar yang berbeda karya Ivan Christianto. Setiap kamar memiliki nuansa industrialis dengan penggunaan kombinasi material kayu, bata ekspos dan semen ekspos juga furnitur yang menggunakan barang bekas atau hasil daur ulang.

Keunikan lainnya yaitu terdapat di lantai atap yang digunakan sebagai rumah kaca, sehingga berbagai macam sayuran dapat ditanam disini dengan sistem konvensional modern menggunakan pipa paralon. Kemudian hasil sayuran tersebut digunakan kembali untuk kebutuhan dapur restoran juga dapat dijual beli.

Selain konsep hijau dalam arsitekturnya, hotel ini juga mengajak pengunjungnya untuk memahami konsep city farming dengan cara menanam dan mengurangi sampah makanan untuk mengurangi konsumsi energi sebagai gerakan untuk menghadapi perubahan sosial dan lingkungan seperti perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.
WHAT DID WE EXPERIENCE?
Menginap langsung di Greenhost Boutique Hotel membuat kami merasakan langsung pengalaman yang ingin disampaikan oleh hotel ini sendiri. Kami melihat langsung tanaman yang di tanam, dipetik, diolah dan dikonsumsi sendiri oleh pengunjung hotel. Konsep city farming merupakan gerakan yang cukup besar namun Greenhost Boutique Hotel ini mengajarkan bahwa hal tersebut bisa perlahan-lahan dilakukan dalam lingkungan yang terkecil dan lama-lama bisa berdampak besar pada ekologi dunia.
Hotel ini juga membuktikan bahwa sustainable design does exist. Nuansa sejuk terasa didalam lingkungan hotel ini karena bentukan-bentukan desain yang saling mendukung satu sama lain sehingga penghawaan dan pencahayaan alami dapat terjadi.

#aweekofpaulusmintarga #sustainable #green #konsultan #batam #bandung #arsitekindonesia #kad #centraljava #firma #firm #arsitekbatam #design #hotelreview #arsitektur #desain #architecture #kadfirmaarsitektur #archdaily #kad #indonesia #project #review #buildings #arsitek #reviewdesain #arsitekturarsitektur #properti #jalanarsitek #yogyakarta #arsitekjogja #greenhost