della Soelistyawati
Kad bicara Arsitektur Bandara Kertajati

Bandara Kertajati yang berdiri tahun 2017 ini terletak di kota Majalengka dan merupakan bandara terbesar ke-2 di Pulau Jawa setelah Bandara Soekarno Hatta Cengkareng. Bandara ini didesain dengan konsep Tari Merak dengan filosofi bahwa Tari Merak merupakan tari selamat datang khas dari Jawa Barat untuk menyambut tamu atau kedatangan. Selain itu, Burung Merak juga merupakan salah satu fauna langka khas dari Indonesia.

Konsep ini terlihat pada enterance bandara yang merupakan ekor Burung Merak yang melengkung indah. Selain pada bentuk enterance yang sangat dominan, konsep Burung Merak juga terlihat pada berbagai detailnya seperti penggunaan material tenda dengan warna yang berbeda seperti bulu Burung Merak yang memiliki beberapa warna, adanya skylight pada interior massa bangunan utama yang memperlihatkan corak pada bulu Merak, dan permainan dekorasi interior lainnya.
Bandara ini juga indah jika dilihat saat malam hari karena desain pencahayaan buatannya yang bermain pada enterance sehingga 'ekor Merak' terasa berkilauan. Terbentang pada daratan yang sangat luas dan jauh dari keriuhan bangunan, Bandara Kertajati seperti seekor Merak yang sedang berdiri dengan megahnya.

Program Ruang
Pada lantai 1, massa bangunan terbagi menjadi area untuk ruang tunggu keberangkatan dan area kedatangan.

Pada enterance sekaligus drop off yang terletak di lantai 2 , terdapat 2 pintu masuk utama yang langsung menghubungkan dengan hall besar untuk keberangkatan.

Hall tersebut dinaungi oleh struktur atap berupa baja yang terekspos dengan penutup atap tenda dan beberapa permainan skylight bercorak Merak. Diujung kanan dan kiri hall ini terdapat ruangan penunjang seperti musholla dan toilet.

